Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Hima BSI) Helat Kongres Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Pertanggungjawaban Kepengurusan 2018/2019.


Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Hima BSI)  Helat Kongres Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Pertanggungjawaban Kepengurusan 2018/2019.

Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Hima BSI) selenggarakan Kongres Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Pertanggungjawaban Kepengurusan 2018/2019. Kegiatan yang diselenggarakan hari Jumat 18 Januari hingga Minggu 20 Januari 2019 ini memiliki beberapa agenda. Ada empat agenda dalam kongres itu pertama, pembahasan tata tertib kongres. Kedua, Laporan Pertanggungjawaban Kepengurusan Hima BSI periode 2019. Ketiga, demisioner dan pelantikan pengurus Hima periode 2019/2020. Keempat, pembahasan AD-ART Hima BSI. Kegiatan dilaksanakan di ruang 106 gedung B1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Dihadiri oleh lebih dari 50 mahasiswa jurusan termasuk pengurus Hima, kongres ini terbuka bagi umum.
Ketua Panitia Kongres Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Riyadi Widiyanto saat memberi sambutan pada pembukaan acara mengatakan, kongres ini diselenggarakan sebagai evaluasi kepengurusan Hima periode 2018/2019 dan laporan pertanggungjawaban program kerja selama satu periode kepengurusan. Selain itu kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk melatih tanggung jawab serta keterampilan berbicara. “Kami sebagai penyelenggara mengapresiasi Kongres ini,” katanya.
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang juga disebut KMJ berharap kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mampu mempererat tali silaturahmi warga BSI. Menurut salah satu panitia sekaligus pengurus HIMA BSI 2018/2019 "Manfaat mengikuti suatu organisasi khususnya Hima, saya jadi bisa belajar dan mengetahui banyak hal keren yang belum saya ketahui sebelumnya. Terkait dengan kongres, kita jadi benar-benar belajar bertanggung jawab dengan hal besar yang telah kita lakukan. Walaupun saya belum merasakan efeknya, tetap saja ini merupakan ajang berlatih mempertanggungjawabkan suatu hal sebelum nantinya terjun ke masyarakat." tutur Zulfa. "Untuk acara sebesar itu keren banget si menurut aku. Lomba tingkat nasional seperti Semarak Indonesia yang memiliki cabang Lomba Baca Puisi Umum Tingkat Nasional, Tulis Cerita Anak Daring Tingkat Nasional dan lainnnya. Selain kegiatan bertaraf nasional yang pastinya butuh persiapan matang, kongres ini juga sudah dipersiapkan sejak awal periode kepengurusan. Yaitu, dengan diadakannya evaluasi triwulan atau evaluasi tiap 3 bulan (evtri)." tambah Zulfa.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Juklak Juknis Lomba Pidato Semarak Indonesia 2015

Juklak Juknis Lomba Mendongeng Semarak Indonesia 2015